HomeCall for PaperLatar Belakang

Latar Belakang

EJAVEC Forum 2024 Call for Paper Headline Image

East Java Economic (EJAVEC) Forum berupaya mendukung pengembangan ekonomi Jawa Timur melalui kajian terstruktur. EJAVEC adalah suatu forum pembahasan perkembangan perekonomian Jawa Timur dalam bentuk presentasi paper atau karya tulis ilmiah tentang berbagai isu strategis yang terjadi di Jawa Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh masukan pemikiran dan solusi kreatif dari kalangan akademisi (mahasiswa dan dosen), peneliti, praktisi, dan masyarakat terkait kondisi existing dan isu strategis perekonomian Jawa Timur beserta peluang, tantangan dan usulan solusi. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menumbuhkembangkan jiwa riset di kalangan akademisi, peneliti, praktisi, dan masyarakat serta memperkenalkan fungsi dan peran Bank Indonesia, khususnya Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur. Lebih lanjut hasil dari EJAVEC Forum dapat memperkuat fungsi advisory Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur baik kepada Pemerintah Daerah maupun stakeholder lainnya. Kegiatan EJAVEC Forum juga merupakan bagian dari komunikasi asemen dan kebijakan Bank Indonesia kepada stakeholders. Lebih lanjut, untuk meningkatkan nilai tambah bagi peserta, pengumuman pemenang kegiatan ini akan dirangkai dengan kegiatan seminar ekonomi bertajuk EJAVEC Conference yang menghadirkan narasumber di bidangnya.

Minat peserta terhadap EJAVEC mengalami peningkatan secara berkelanjutan. EJAVEC pertama kali diselenggarakan pada tahun 2014 dan bekerja sama dengan Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga. Kegiatan ini ditujukan kepada akademisi dari berbagai disiplin ilmu di Indonesia dan pada penyelenggaraannya yang pertama diikuti oleh 22 tim dari perguruan tinggi di Jawa Timur. Animo terhadap EJAVEC meningkat tiap tahunnya, tercermin dari peningkatan jumlah peserta pada tahun 2015 (84 abstraksi), tahun 2016 (94 abstraksi dan 32 full paper), tahun 2017 (178 abstraksi dan 46 full paper), tahun 2018 (219 abstraksi dan 53 full paper), tahun 2019 (85 full paper), tahun 2020 (52 full paper), tahun 2021 (70 full paper), tahun 2022 (93 full paper), dan tahun 2023 (120 full paper) yang terdiri dari mahasiswa tingkat S1, S2, dan S3 serta peneliti yang berasal dari lembaga negara maupun swasta.

Ketidakpastian global masih tinggi pada tahun 2024. Sejalan dengan berbagai lembaga ekonomi dunia (IMF, World Bank, dan OECD), Bank Indonesia memprakirakan kinerja ekonomi dunia pada tahun 2024 lebih rendah dibandingkan tahun 2023. Optimisme pemulihan pada awal tahun 2023 berangsur meredup dipengaruhi oleh tingginya dinamika perekonomian global. Kenaikan permintaan khususnya di sektor jasa setelah pulihnya mobilitas manusia pasca Covid-19 menghadapi keterbatasan sisi penawaran karena dampak luka memar (scarring effect) di sisi korporasi maupun pembatasan imigrasi dari kebijakan politik di sejumlah negara maju (Advanced Economies, AEs). Fragmentasi geopolitik-ekonomi meningkat dengan berlangsungnya perang Rusia di Ukraina yang menyebabkan terbatasnya pasokan serta tetap tingginya harga energi dan pangan global. Lebih lanjut, berlanjutnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok juga berdampak pada penurunan tidak hanya ekspor-impor kedua negara tersebut tetapi juga volume perdagangan dunia. Ketegangan Israel dan Hamas turut menambah ketegangan geopolitik di Kawasan Timur Tengah dan juga dunia. Akibatnya, proses pemulihan ekonomi global melambat, disertai dengan berlanjutnya tekanan inflasi karena harga energi dan pangan dunia, serta keketatan pasar tenaga kerja di sejumlah negara maju. Perlambatan ekonomi dunia juga disebabkan oleh pengetatan moneter yang harus ditempuh bank-bank sentral untuk menurunkan inflasi, dengan kenaikan suku bunga yang sangat tinggi di negara maju, khususnya AS. Melonjaknya utang pemerintah untuk membiayai ekspansi kebijakan fiskal di negara maju, khususnya AS, semakin mendorong suku bunga dan kuatnya dolar AS di pasar keuangan global sehingga menarik aliran modal dunia dalam jumlah besar. Di samping itu, krisis properti di Tiongkok diprakirakan masih berlangsung pada tahun 2024. Tiongkok yang merupakan kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia berdampak tertahannya permintaan ekonomi Tiongkok sehingga menyebabkan ekspor berbagai negara ke Tiongkok melambat. Di negara berkembang (Emerging Market and Developing Economies, EMDEs), termasuk Indonesia, otoritas moneter diharuskan memperkuat respons kebijakannya untuk menjaga stabilitas eksternal dari dampak negative rambatan global tersebut, termasuk pembalikan aliran investasi portofolio dan tingginya tekanan pelemahan nilai tukar.

Tahun 2024 akan menjadi periode krusial bagi perekonomian Jawa Timur. Mempertimbangkan peran Jawa Timur sebagai kontributor ekonomi kedua terbesar di Indonesia dengan pangsa sebesar 14,47% (ADHB, 2022), peran Jawa Timur dalam mendorong ketahanan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi menjadi faktor esensial. Jawa Timur sebagai tiga besar kontributor ekspor luar negeri nasional, sebagai lumbung pangan nusantara, dan sebagai hub dalam perdagangan kawasan timur Indonesia, berperan signifikan dalam mendukung ketahanan ekoonomi nasional. Oleh sebab itu, strategi kebijakan mendorong ketahanan ekonomi Jawa Timur dengan mengoptimalkan sektor-sektor unggulan Jawa Timur menjadi krusial, baik untuk mendorong ketahanan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat Jawa Timur maupun untuk mendukung ekonomi nasional.

EJAVEC 2024 akan difokuskan untuk mendapatkan rekomendasi yang implementatif yang dapat mendukung ketahanan ekonomi Jawa Timur. Minilik latar belakang dan mempertimbangkan dinamika ekonomi global yang berdampak terhadap ekonomi Indonesia dan Jawa Timur, pelaksanaan EJAVEC 2024 akan lebih difokuskan pada peningkatan kualitas karya tulis antara lain dari sisi penajaman subtema serta penggunaan economic modelling untuk menggambarkan berbagai fenomena dan isu strategis di Jawa Timur sehingga didapatkan rekomendasi dan solusi yang kreatif dan implementatif untuk mendukung ketahanan ekonomi Jawa Timur.

EJAVEC Forum dalam Angka

Animo terhadap EJAVEC meningkat tiap tahunnya, tercermin dari peningkatan jumlah peserta pertama kali diselenggarakan pada 2014 hingga penyelanggaraannya yang ke-10 di tahun 2023. 

2014
22

Full Paper

2015
84

Full Paper

2016
32

Full Paper
(94 Abstraksi)

2017
46

Full Paper
(178 Abstraksi)

2018
53

Full Paper
(219 Abstraksi)

2019
85

Full Paper

2020
52

Full Paper

2021
70

Full Paper

2022
93

Full Paper

2023
120

Full Paper